Jatuh berderai dihela rindu
Sendirinya ia menulis di tanah Tuhan
Mewakili rindu yang tersiksa sendiri
Berita tentang mereka hanya obat sekejap
Lelah bersarang di tubuh yang beku
Tiada wajah pengobat kasih dan sayang
Ia jauh di antara bukit-bukit yang curam
Memaksa diri menahan rindu dalam keadaan seperti ini
Biarlah lama terseduh sedan
Air mata menulis sendiri tidak tahan lagi rindu
Dunia membuncah dengan berita wabah
Diri tertahan karena cinta, rindu dipuntal dulu
Walau lelah jalan ini akan terus ditempuh
Menanti waktu akan pulang
Menuai rindu, kasih dan sayang
Sementara disini, bertarung pilu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar