Minggu, 26 April 2020

Menulis Air Mata

Jatuh berderai dihela rindu
Sendirinya ia menulis di tanah Tuhan
Mewakili rindu yang tersiksa sendiri
Berita tentang mereka hanya obat sekejap

Lelah bersarang di tubuh yang beku
Tiada wajah pengobat kasih dan sayang
Ia jauh di antara bukit-bukit yang curam
Memaksa diri menahan rindu dalam keadaan seperti ini

Biarlah lama terseduh sedan
Air mata menulis sendiri tidak tahan lagi rindu
Dunia membuncah dengan berita wabah
Diri tertahan karena cinta, rindu dipuntal dulu

Walau lelah jalan ini akan terus ditempuh
Menanti waktu akan pulang
Menuai rindu, kasih dan sayang 
Sementara disini, bertarung pilu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar